Mempersembahkan Mahkota Mawar kepada Bunda Maria dan Tuhan Yesus
24 Oct

Mempersembahkan Mahkota Mawar kepada Bunda Maria dan Tuhan Yesus

Benny HS

Bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Rosario. Sabtu, 1 Oktober 2022 pkl 17.00 WIB di Gereja Santo Polikarpus, umat memenuhi lapangan di luar basement gereja dan Perayaan Ekaristi hari itu dimulai dengan prosesi perarakan patung Bunda Maria. Alunan lagu merdu terdengar dari koor yang dibawakan oleh anggota Legio Maria dan para petugas tata laksana yang berseragam batik rapi dari lingkungan St. Scholastika.

Patung Bunda Maria ditandu dan diarak dari basement menuju ke dalam gereja diiringi dengan rangkaian doa rosario yang didaraskan bersama-sama oleh Pastor Maria Servi Fangohoi, MSC, para petugas liturgi -putra altar, putri sakristi, lektris, pemazmur, prodiakon-, dan umat yang hadir. Tandu diletakkan di depan altar dengan patung Bunda Maria yang dihiasi bunga warna-warni yang cantik. Perarakan patung Bunda Maria merupakan tradisi Gereja Katolik. Tentunya, ini bukan penyembahan kepada Bunda Maria tetapi sebagai rasa hormat dan cinta Gereja kepada Bunda Maria yang selalu menolong kita dengan doa-doa dan perantaraannya. Hal ini disampaikan juga oleh Romo Maria Servi Fangohoi, MSC kepada umat, dalam homilinya:Kehadiran Bunda Maria tidak pernah lepas dari Tuhan Yesus. Kita tidak pernah mendoakan doa-doa kita kepada Bunda Maria secara terpisah dari Tuhan Yesus. Bunda Maria berperan menolong kita dalam kehidupan, maka kita membuka perjalanan ziarah iman kita bersama dengan Bunda Penolong Abadi. Melihat wajah Bunda Maria saja sudah membuat hati teduh.

Banyak umat merasakan berdoa dengan perantaraan Bunda Maria membawa kedamaian. Tuhan tahu apa yang kita alami ini begitu sulit, pandemic mengubah tatanan kehidupan manusia. Setiap hal yang kita alami dalam kehidupan, tidak pernah lepas dari penyertaan tangan Tuhan, maka St Paulus menasihatkan Timotius: Kalau engkau melayani itu bukan karena jasamu, tetapi karena kasih karunia Tuhan, maka engkau menjalankan semuanya itu dengan baik. Bacaan Injil menegaskan: Kalau kita beriman kepada Tuhan dan iman kita sebesar biji sesawi (biji yang paling kecil), tetapi saat bertumbuh, dapat menjadi tempat burung-burung bersarang. Ini ingin mengatakan, iman tumbuh dari sesuatu yang kecil dan sederhana. Tuhan menghendaki kita dalam kehidupan selalu berserah kepada-Nya.

Salah satu tokoh yang menjadi teladan kita dalam berserah kepada Tuhan adalah Bunda Maria, yang hari ini telah kita doakan dan mohon pertolongannya dan kita daraskan rosario bersama-sama. Setiap kali Anda mendaraskan 1 kali doa Salam Maria, Anda mempersembahkan 1 kuntum mawar kepada BUnda Maria. Kalau kita mempersembahkan 50 doa Salam Maria dalam rosario, kita mempersembahkan sebuah mahkota mawar. Rosario menjadi doa kerakyatan yang tidak tergantikan dan mempunyai kekuatan untuk menolong kita. Bunda Maria bukan hanya menolong kita saat kesulitan tetapi saat ajal menjemput kita, sebelum orang-orang lain mendoakan kita, sebelum pastor hadir mendoakan, Bunda Maria sudah berdiri menjadi pendoa pertama untuk keselamatan kita.

Kita diajak untuk senantiasa tekun dan senantiasa selama bulan in,i di dalam keluarga, lingkungan, di dalam Gereja, kita berdoa dengan setia; taat berdoa seperti Bunda Maria berdoa bersama para rasul. Begitulah kita yang beriman kepada Tuhan. Kita percaya akan peran Bunda Maria dalam kehidupan. Kita juga mau untuk setia mendaraskan doa-doa rosario dalam kehidupan kita. Mari Bersama-sama memohon kasih karunia, berkat pertolongan dari Tuhan dengan pertolongan Bunda Maria.

Semoga Bulan Oktober ini sungguh menjadi bulan yang penuh rahmat dari doa-doa rosario yang kita daraskan. Kita berdoa bersama Bunda Maria dan kita yakin Tuhan mendengarkan doa-doa kita. Amin. Ave Maria.

Liputan : Komsos | Benny HS, Irene

Uncategorized